Pak Musimin Sahabat Merapi dari Dusun Turgo,Purwobinangun, Pakem

Untuk menjangkau ke tempat tinggalnya di ujung dusun Turgo, Purwoninangun, Pakem butuh energi tersendiri, selain terkesan tersembunyi tempat tinggal Pak Musimin juga berasa sejuk, nyaman, dan tenang. Eloknya sosok Pak Musimin yang secara mandiri melestarikan anggrek spesies khas Merapi yang langka sesungguhnya juga membutuhkan nyali untuk mendapatkan anggrek yang sudah mulai langka apalagi setelah terjadinya erupsi besar gunung api Merapi 2010.
Apa yang unik dari Pak Musimin, ternyata dia adalah salah satu alumni dari PGA Pakem ini (sekarang MAN) sangat fasih dengan nama latin anggrek yang di kelolanya, dan diketemukannya untuk pemuliaan anggrek agar beranak pinak dan dikembalikan lagi ke hutan asalnya.Sebagai seorang conservator (pelestari) anggrek Pak Musimin telah menemukan lebih dari 113 tanaman endemik asli lereng Merapi. Sekitar 4 bulan yang lalu menemukan spesies anggrek dari Barat Daya Merapi yang diberi nama Criptistylis Javanica.

Untuk mempertahankan hidupnya di tengah sepinya Dusun Turgo, disudut halaman atas rumahnya juga membuat  Warung Kopi Turgo, meski tempatnya terkesan jauh dari keramaian, tempat ini justru menjadi sumber inspirasi bagi mahasiswa sambil ngopi dan menikmati camilan khas setempat.

Foto : Cryptostylis Javanica dan Pak Musimin (berkaos biru) bersama Pak Prananto Aditama penyelia anggrek.